Awal tahun 2012 Kabupaten Buleleng sering dilanda bencana alam mulai dari tanah lonsor, banjir bandang, angin puting beliung dan bencana alam lainnya. Pada dini hari senin, 12
/3/2012, Warga Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng-Bali terkejut dengan suara gemuruh pada dini hari. Bencana banjir bandang telah melanda daerahnya yang berdampak kerugian materi yang tidak sedikit, rusaknya sawah dan perkebunan warga, rumah beserta ternak tersapu banjir, infrastruktur rusak dengan jebolnya 3 jembatan yang menghubungkan 3 dusun di Desa Sudaji (dusun singkung, kaje kauh dan ceblong), sehingga aktivitas warga selama 3 hari terputus termasuk aliran PAM desa dan aliran listrik padam. BNPB Kabupaten Buleleng bersama kru camat sawan beserta personil TNI dan warga setempat membangun jembatan darurat untuk menghubungkan akses ke dusun kaje kauh serta bencana yang melanda Desa Sudaji meninggalkan dampak psykologis bagi semua warganya.
Guna mengantisipasi dampak yang lebih luas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng melalui Kabid. Yankes memerintahkan Puskesmas Sawan 1 yang mewilayahi daerah bencana segera memberikan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang dikoordinir staf yankes dan Kepala Puskesmas mengadakan pelayanan pada hari sabtu, 17/3/2012 berupa Pukesmas Keliling di dua tempat, diantaranya di Posko II Bencana dan di Balai banjar Dusun Kaje kauh. Antusias aparat desa, tokoh masyarakat, sukarelawan dan warga membantu kelancaran pelayanan yang dikunjungi warga lebih dari 100 orang itu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Saat-saat penting kita semua memberikan perhatian lebih pada mereka yang membutuhkan pelayanan dengan harapan warga yang mengalami bencana teringankan bebannya. Rencana pelayanan serupa akan dikoordinasikan lagi sesuai kebutuhan dilapangan.
Senin, 19 Maret 2012
Minggu, 11 Maret 2012
Trekking Bukit Bebetin Bersama STP Nusa Dua
Minggu, 11 Maret 2011 adalah awal dari kegiatan trekking di Bukit Bebetin menuju Air Terjun Sekumpul yang disponsori oleh 20 mahasiswa STP Nusa Dua (Jurusan Manajemen Kepariwisataan Tahun 2009) bersama 3 dosennya. Kegiatan yang direncakan terlaksana minggu lalu baru teralisasi minggu ini karena kesiapan mahasiswa bersangkutan. Rombongan dipimpin oleh dosen dari mahasiswa dan dikoordinir oleh adik Tania Dewi yang sangat antusias mengadakan surve lokasi penelitian pengembangan potensi wisata di Desa Bebetin. Pada hari yang sama kedatangan seorang arsitek lokal yang bekerja di kampial Nusa Dua yang merencakanan gambar menara mengajak tamu Australia bersama pasangannya. Gambar sudah ok…menunggu proposal masuk persetujuan musrenbang desa
Pokdarwis sebagai inisiator tidak berpangku tangan untuk kelancaran kegiatan dimaksud, bahkan anak-anak kami juga sangat senang mengantar dan menemani tamu di program trekking sehingga jumlah pesertanya menjadi 35 orang. Seru bangeeeeet….!
Sebagai start perjalanan mulai dari penangkaran kijang di sky garden Bukit Bebetin dan tidak dari start semestinya di dusun tabang (kaki bukit) karena waktunya yang terpotong/terlambat sampai di lokasi.
Untuk tidak menecewakan tamu, kami siapkan beberapa suguhan unik mencicipi minuman buatan local yang langsung dari hasil sebuah pohon aren (enau). Warga kami menyebutnya “Tuak Manis”, suguhan buah manggis dan minuman mineral. Awalnya mereka ragu-ragu mencicipi tuak manis yang dikiranya bisa bikin mabuk, tetapi setelah diberi masukan dan mencicipi duluan malah semuanya pengen nambah karena rasa manisnya tanpa campuran.
Di Sky Garden dapat melihat langsung penangkaran satwa kijang oleh pokdarwis, sembari memberi makanan rerumputan yang diambil dari lokasi setempat. Wah…mereka senang karena kijangnya mau deketin dan diberi makan sambil foto bareng mengabadikan kedekatan mereka. Keindahan alam did an dari Bukit Bebetin sangat mempesona yang diapit oleh 5 bukit, persawahan terasering, pemukiman penduduk bahkan pandangan luas, jauh ke kota Singaraja dan pantai lovina.
Tunggu gambar dan cerita kelanjutan perjalananya....Suksma
Kelanjutannya....
Perjalanan menuju air terjun harus singgah dulu di rumah tua (tempo doeloe) milik warga yang masih dipertahankan keasliannya, melewati perkebunan buah lokal, persawahan, aliran sungai yang desekelilingnya pebukitan. Rumah dengan arsitek kono masih berdiri kokoh dan saat ini masih ditempati oleh kleuarga (Guru Artina). Smoga saja masih dipertahankan....!
Tujuan Perjalanan utama adalah desa Sekumpul dengan 7 (tujuh) air terjunnya. Seperti Seven Wonder saja ya....Coba datengdan lihat sendiri, pasti terpesona. Belum puas jika belum dapat merasakan segarnya mandi diterpa embunan air yang beterbangan. Waw....Coba liat temen kita....
Langganan:
Postingan (Atom)