Dipuncak bukit berdiri sebuah Pura Kahyangan Tiga yang megah karya warga setempat dengan bahan serba batu lahar milik Desa Pakraman Bebetin yang yang dikenal dengan nama Pura Puseh sebagai tempat pemujaan Dewa Wisnu. Pura Puseh dulunya adalah bangunan kuno yang telah mengalami renovasi dari 12 Oktober 1999 sampai dengan tahun 22 November 2001 yang dikerjakan sebagian besar dari dana swadaya murni masyarakat Desa Pakraman Bebetin dalam bentuk donator dan gotong-royong serta dana dari sumber lain yang dikumpulkan panitia.
Bangunan Pura Puseh dibangun menyesuaikan kondisi tanah dengan kemiringannya dan dibuat bertingkat “teras pyramid” didalam kebudayaan “megalithica”. Bangunan ada 3 bagian utama yaitu jeroan pura dengan jajaran pelinggih (bangunan tempat persembahyagan), Jabe tengah dan halaman pura. Pelaksanaan upacara adat di Pura Puseh diiringi dengan beberapa rangkaian tari sakral “rejang dewa” dan “meburu” dengan igel kikil kidang”. Dipelataran teratas dapat dilihat kemegahan bangunan Pura Puseh yang sangat mengagumkan kesemua sudut pandang. Hamparan pebukitan dengan lereng yang terjal dan pantai.
kalau mau pesan kurungan ayam khas bali ke siapa?
BalasHapus