SPESIAL ATRAKSI TRADISIONAL SAPI GERUMBUNGAN
Spesial atraksi tradisional sapi gerumbungan merupakan satu-satunya atraksi tradional warga Desa Bebetin yang unik dan klasik yang ada di wilayah Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, yang turun-temurun dari nenek moyang. Sejak tahun 17-11-2002 diresmikan oleh Bapak Bupati Buleleng sebagai Kelompok Usaha Ternak Sapi “Wiwit Merta Sari”. Sepasang sapi jantan pilihan (Unggul) yang menarik jokinya (sopir) dalam rangkaian tempat duduk yang dihias unik bercirikan khas bali sebagai atraksi yang sangat mengagumkan. Dalam tradisi masyarakat melekat kebiasaan bahkan sudah menjadi bagian keseharian mengurus sapi-sapinya dengan perawatan khusus bahkan dikenal sebagai sapi unggul yang bisa menigkatkan harga komersialnya. Kegiatannya dilaksanakan rutin setiap hari minggu pagi dari jam 08.00 wita - 11.00 wita dilapangan umum Desa Bebetin dan sering digunakan pada hari-hari tertentu sebagai sarana penyambutan acara lomba dan kegiatan resmi lainnya serta acara syukuran.
Selanjutnya, klp-klp sapi gerumbungan yang ada di Kecamatan Sawan bergabung dalam Klp. BAGA SEBALI (Bebetin, Jagaraga, Sekumpul, Galungan dan Lemukih) kegiatan yang secara rutin setiap 6 bulan sekali mengadakan kegiatan pentas bersama yang dilaksanakan si Lapangan Umum Desa Bebetin, tepatnya manis Galungan (Sehari setelah Hari Raya Galungan)
MANIS GALUNGAN KALI INI KEMBALI DILAKSANAKAN :
HARI/TGL : KAMIS, 2 JANUARI 2012
HEMPAT : LAPANGAN UMUM DESA BEBETIN
WAKTU : 08.00 - 11 WITA
PESERTA : BAGA SEBALI
MARI SAKSIKAN ATRAKSI TRADISIONAL SPECIAL, PASTI ANDA TERKESAN
Dokumentasi lainnya :
Senin, 30 Januari 2012
Kamis, 26 Januari 2012
KONSEP KEBERSIHAN DARI SAPTA PESONA
KONSEP KEBERSIHAN DARI SAPTA PESONA
Menerapkan konsep untuk menjaga kebersihan objek wisata agar tercapai tujuh unsur sapta pesona, yakni aman, nyaman, bersih, tertib, indah sejuk, ramah-tamah dan kenangan, guna meningkatkan kunjungan wisatawan lokal. “Kondisi objek wisata yang kotor dan tidak terpelihara dengan baik menjadi masalah terbesar bagi kami, untuk itu kami menerapkan program jaga kebersihan tempat pariwisata,”
A. Pembenahan Sarana & Pra-sarana
Untuk mendukung pengembangan pariwisata ini diperlukan penambahan serta pembenahan baik sarana maupun prasarana penunjangnya, antara lain:
1. Sarana fisik:
a) Pembenahan & pemeliharaan obyek-obyek tujuan wisata
b) Pembangunan hotel dengan nuansa etnis daerah Sumatera Selatan
c) Penyediaan sarana transportasi khusus wisata
2. Sarana penunjang & Pelayanan:
a) Pendirian Perusahaan pengelola wisata yang menyediakan paket wisata secara profesional yang menyediakan Tour Guide yang ramah & professional
b) Peningkatan pelayanan serta pengetahuan dan bahasa bagi para pemandu wisata baik bagi staff perusahaan pengelola wisata maupun staf/karyawan diarea obyek wisata.
Untuk keberhasilan pengembangan pariwisata daerah ini diperlukan pengelolaan secara baik dan professional dengan penyediaan sarana yang memadai serta pelayanan yang baik dari seluruh pihak yang terkait sehingga memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi wisatawan.
POTENSI WISATA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DIANTARANYA
A. Ekowisata
Ekowisata merupakan suatu wisata alam dengan ekosistemnya di daerah yang alamnya potensial seperti di Taman Nasional Gunung Sembilang, Gunung Dempo dan Danau Ranau.
B. Agrowisata
Agrowisata merupakan kegiatan wisata di daerah perkebunan, kehutanan dan peternakan.
C. Wisata perairan
Wisata perairan, kelautan dengan wisata mancing dan perikanan. Fasilitas yang sudah tersedia untuk wisata air antara lain kapal-kapal wisata, seperti Kapal Wisata milik Pemerintah Kota Palembang dan kapal wisata Sigentar Alam. Juga disiapkan sarana pendukung lain, seperi wisata budaya Kampung Kapiten, TPKS
D. Wisata Spiritual
Wisata spiritual adalah dengan memanfaatkan potensi yang berkaitan dengan peninggalan sejarah agama,
E. Wisata Kuliner
Banyaknya makanan khas Sumatera Selatan yang sangat terkenal menjadikan wisata kuliner sebagai salah satu potensi wisata yang sangat menjanjikan dengan menjadikan restoran-restoran serta tempat-tempat yang menyediakan makanan khas daerah sebagai salah satu obyek persinggahan wisatawan.
F. Wisata Kultural
Wisata kultural dapat dilakukan berkaitan dengan sejarah dan budaya, seperti peninggalan candi di Pagaralam atau Benteng Kuto Besak (BKB).
Menerapkan konsep untuk menjaga kebersihan objek wisata agar tercapai tujuh unsur sapta pesona, yakni aman, nyaman, bersih, tertib, indah sejuk, ramah-tamah dan kenangan, guna meningkatkan kunjungan wisatawan lokal. “Kondisi objek wisata yang kotor dan tidak terpelihara dengan baik menjadi masalah terbesar bagi kami, untuk itu kami menerapkan program jaga kebersihan tempat pariwisata,”
A. Pembenahan Sarana & Pra-sarana
Untuk mendukung pengembangan pariwisata ini diperlukan penambahan serta pembenahan baik sarana maupun prasarana penunjangnya, antara lain:
1. Sarana fisik:
a) Pembenahan & pemeliharaan obyek-obyek tujuan wisata
b) Pembangunan hotel dengan nuansa etnis daerah Sumatera Selatan
c) Penyediaan sarana transportasi khusus wisata
2. Sarana penunjang & Pelayanan:
a) Pendirian Perusahaan pengelola wisata yang menyediakan paket wisata secara profesional yang menyediakan Tour Guide yang ramah & professional
b) Peningkatan pelayanan serta pengetahuan dan bahasa bagi para pemandu wisata baik bagi staff perusahaan pengelola wisata maupun staf/karyawan diarea obyek wisata.
Untuk keberhasilan pengembangan pariwisata daerah ini diperlukan pengelolaan secara baik dan professional dengan penyediaan sarana yang memadai serta pelayanan yang baik dari seluruh pihak yang terkait sehingga memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi wisatawan.
POTENSI WISATA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN DIANTARANYA
A. Ekowisata
Ekowisata merupakan suatu wisata alam dengan ekosistemnya di daerah yang alamnya potensial seperti di Taman Nasional Gunung Sembilang, Gunung Dempo dan Danau Ranau.
B. Agrowisata
Agrowisata merupakan kegiatan wisata di daerah perkebunan, kehutanan dan peternakan.
C. Wisata perairan
Wisata perairan, kelautan dengan wisata mancing dan perikanan. Fasilitas yang sudah tersedia untuk wisata air antara lain kapal-kapal wisata, seperti Kapal Wisata milik Pemerintah Kota Palembang dan kapal wisata Sigentar Alam. Juga disiapkan sarana pendukung lain, seperi wisata budaya Kampung Kapiten, TPKS
D. Wisata Spiritual
Wisata spiritual adalah dengan memanfaatkan potensi yang berkaitan dengan peninggalan sejarah agama,
E. Wisata Kuliner
Banyaknya makanan khas Sumatera Selatan yang sangat terkenal menjadikan wisata kuliner sebagai salah satu potensi wisata yang sangat menjanjikan dengan menjadikan restoran-restoran serta tempat-tempat yang menyediakan makanan khas daerah sebagai salah satu obyek persinggahan wisatawan.
F. Wisata Kultural
Wisata kultural dapat dilakukan berkaitan dengan sejarah dan budaya, seperti peninggalan candi di Pagaralam atau Benteng Kuto Besak (BKB).
PEMBENTUKKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) POKDARWIS BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
PEMBENTUKKAN KELOMPOK KERJA (POKJA)
POKDARWIS BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
Dalam melaksanakan tugasnya, Pokdarwis Bhuana Shanti Desa Bebetin membentuk pokja – pokja teknis yang diharapkan mendukung pengembangan pariwisata Desa. Pokja – pokja ini terdiri dari warga Desa Bebetin yang bertugas melakukan pendampingan kepada masyarakat yang bertujuan mengembangkan pariwasatanya. Berikut ini adalah pokja – pokja yang bertugas di bawah Pokdarwis.
1. Pokja Bidang Humas & Pemasaran
Pokja ini masih baru berdiri di bawah Pokdarwis Bhuana Shanti. Tugas dari pokja ini adalah melakukan kegiatan pendokumentasian, membuka situs jejaring sosial dan promosi serta pemasaran potensi wisata Desa Bebetin ke masyarakat luas. Pokja ini memerlukan SDM yang handal karena menyangkut hubungan dengan pihak luar, minimal mampu berbahasa Inggris. Pada pelaksanaannya karena baru didirikan, pokja ini bertugas :
a) Melaksanakan pendokumentasian kegiatan
o Pengadaan laptop/komputer
o Pengadaan Modem dan kartu internet (disesuaikan)
o Pengadaan Kamera digital
o Pengadaan Penyimpanan Data (hardisc external/playsdisc)
b) Membuka situs di jejaring sosial (internet) dan biaya operasional :
o Website : pokdarwis_bebetin.com
o Email : pokdarwis_bebetin.com
o Facebook : pokdarwis_bebetin.com
o Bloger : pokdarwis_bebetin.com
o Twitter : pokdarwis_bebetin.com
c) Mempromosikan secara luas tentang potensi wisata melalui :
o Jejaring sosial (internet)
o Media cetak (liflet, brosur, baliho, papan nama, dll)
o Elektronik (radio TV, dll)
d) Memasarkan potensi wisata melalui
o Jejaring sosial (internet)
o Media cetak (liflet, brosur, baliho, papan nama, dll)
o Elektronik (radio TV, dll)
2. Pokja Keamanan dan Parkir
Pokja keamanan merupakan unsur yang menjaga stabilitas keamanan di kawasan Desa Bebetin. Salah satu tugas dari Tanker adalah divisi parkir di kawasan wisata seperti, Kawasan Bukit Bebetin. Tanker juga melakukan pelatihan – pelatihan keamanan untuk anggota dan memberi pelatihan kepada masyarakat desa.
3. Pokja Suguhan Kuliner (Home Industry Makanan Khas)
Sebuah daerah tujuan wisata tentunya tidak lengkap tanpa kuliner khas daerah tersebut. Desa Bebetin yang memiliki ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut memiliki ekosistem yang khas tentunya dengan vegetasi otentik khas. Pokja ini dibentuk untuk mengoptimalkan industri makanan khas yang nantinya diharapkan dapat mendukung pariwisata Desa Bebetin.
• Laklak
• Blayag
• Tuak Manis
• Ketipat Cantok
• Rujak
• Tuak manis
• Kedaluman
4. Pokja Homestay
Homestay merupakan penginapan yang juga merupakan rumah warga. Pada awal tahun ini, baru mencoba tujuh homestay di Dusun Desa. Setiap tahun kemudian diusahakan akan bertambah. Untuk memfasilitasi pertumbuhan homestay diperlukan sebuah regulasi yang mengatur standarisasi homestay di Desa Bebetin. Homestay mutlak dibutuhkan untuk mendukung pariwisata secara umum. Homestay yang baik akan memberi dampak positif diantaranya adalah membuat waktu tinggal wisatawan baik domestik dan mancanegara menjadi lebih lama di Desa Bebetin. Sehingga potensi – potensi wisata yang sebelumnya masih belum terekspus bisa dipromosikan lebih lanjut ke wisatawan tersebut. Homestay juga sangat potensial sebagai media promosi bagi wisatawan.
Pokja Homestay bertugas untuk memfasilitasi kebutuhan pengelola homestay. Hal pokok menjadi tugas Pokja homestay adalah merancang sebuah standarisasi pelayanan homestay kepada wisatawan. Pelayanan yang baik akan memberikan Image yang baik kepada wisatawan.
5. Pokja Transportasi (Pramuwisata) dan Pemandu Wisata (Guiding)
Pramuwisata adalah petugas pariwisata yg berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yg diperlukan wisatawan (Guide Local). Pokja Pramuwisata dan Angkutan bertugas untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kepemanduan (Guide) dan transportasi di kawasan Desa Bebetin yang meliputi potensi wisata di kawasan tersebut. Beberapa kegiatan pokja ini adalah :
a) Pelatihan bahasa asing
b) Pelatihan Hospitality (tata cara memperlakukan wisatawan mancanegara)
c) Merancang standarisasi pelayanan angkutan wisata
6. Pokja Seni dan Budaya
Desa Bebetin dan sekitarnya kaya akan potensi wisata seni dan budaya. Bebetin memmiliki beberapa kesenian yang benar – benar khas. Pokja Seni dan Budaya berusaha memfasilitasi kebutuhan kesenian yang ada.
a) Atraksi wisata sapi gerumbungan
b) Atraksi wisata tari-tarian
c) Atraksi wisata gamelan
d) Dll.
7. Pokja Objek Wisata
Pokja ini bertugas mendukumentasi dan menata potensi objek wisata yang ada di Desa Bebetin, diantaranya :
a) Potensi Objek Wisata Alam Perairan Teja
b) Potensi Objek Wisata Alam Bukit Bebetin
c) Potensi Objek Wisata Penangkaran Satwa Langka Janis Kijang
d) Potensi Objek Wisata Alam Perairan Bebengan
e) Potensi Objek Wisata Alam Anankan Desa
f) Potensi Atraksi Wisata Sapi Gerumbungan
g) Potensi Atraksi Wisata Senibudaya (Kesenian gamelan dan tari)
h) Dll.
8. Pokja Kerajinan dan Souvenir
Desa Bebetin selain memiliki potensi kekayaan alam dan warisan budaya yang terlihat (tangible) seperti atraksi wisata dan atraksi budaya, gamelan, Pura dan juga memiliki potensi kerajinan yang sangat luar biasa. Sehingga pokja kerajinan dan souvenir dipandang perlu dibentuk agar dapat memfasilitasi masyarakat Desa Bebetin dalam melakukan kegiatannya. Beberapa jenis kerajinan yang ada sebagai berikut :
a) Kerajinan ukir
b) Kerajinan sapu ijuk
c) Kerajinan tali-temali
d) Kerajinan Anyaman
e) Kerajinan Cinderamata
Informasi kontak :
Pokdarwis Bhuana Shanti
Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ( Singaraja – Bali )
Marsana : 081 999 733 900
POKDARWIS BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
Dalam melaksanakan tugasnya, Pokdarwis Bhuana Shanti Desa Bebetin membentuk pokja – pokja teknis yang diharapkan mendukung pengembangan pariwisata Desa. Pokja – pokja ini terdiri dari warga Desa Bebetin yang bertugas melakukan pendampingan kepada masyarakat yang bertujuan mengembangkan pariwasatanya. Berikut ini adalah pokja – pokja yang bertugas di bawah Pokdarwis.
1. Pokja Bidang Humas & Pemasaran
Pokja ini masih baru berdiri di bawah Pokdarwis Bhuana Shanti. Tugas dari pokja ini adalah melakukan kegiatan pendokumentasian, membuka situs jejaring sosial dan promosi serta pemasaran potensi wisata Desa Bebetin ke masyarakat luas. Pokja ini memerlukan SDM yang handal karena menyangkut hubungan dengan pihak luar, minimal mampu berbahasa Inggris. Pada pelaksanaannya karena baru didirikan, pokja ini bertugas :
a) Melaksanakan pendokumentasian kegiatan
o Pengadaan laptop/komputer
o Pengadaan Modem dan kartu internet (disesuaikan)
o Pengadaan Kamera digital
o Pengadaan Penyimpanan Data (hardisc external/playsdisc)
b) Membuka situs di jejaring sosial (internet) dan biaya operasional :
o Website : pokdarwis_bebetin.com
o Email : pokdarwis_bebetin.com
o Facebook : pokdarwis_bebetin.com
o Bloger : pokdarwis_bebetin.com
o Twitter : pokdarwis_bebetin.com
c) Mempromosikan secara luas tentang potensi wisata melalui :
o Jejaring sosial (internet)
o Media cetak (liflet, brosur, baliho, papan nama, dll)
o Elektronik (radio TV, dll)
d) Memasarkan potensi wisata melalui
o Jejaring sosial (internet)
o Media cetak (liflet, brosur, baliho, papan nama, dll)
o Elektronik (radio TV, dll)
2. Pokja Keamanan dan Parkir
Pokja keamanan merupakan unsur yang menjaga stabilitas keamanan di kawasan Desa Bebetin. Salah satu tugas dari Tanker adalah divisi parkir di kawasan wisata seperti, Kawasan Bukit Bebetin. Tanker juga melakukan pelatihan – pelatihan keamanan untuk anggota dan memberi pelatihan kepada masyarakat desa.
3. Pokja Suguhan Kuliner (Home Industry Makanan Khas)
Sebuah daerah tujuan wisata tentunya tidak lengkap tanpa kuliner khas daerah tersebut. Desa Bebetin yang memiliki ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut memiliki ekosistem yang khas tentunya dengan vegetasi otentik khas. Pokja ini dibentuk untuk mengoptimalkan industri makanan khas yang nantinya diharapkan dapat mendukung pariwisata Desa Bebetin.
• Laklak
• Blayag
• Tuak Manis
• Ketipat Cantok
• Rujak
• Tuak manis
• Kedaluman
4. Pokja Homestay
Homestay merupakan penginapan yang juga merupakan rumah warga. Pada awal tahun ini, baru mencoba tujuh homestay di Dusun Desa. Setiap tahun kemudian diusahakan akan bertambah. Untuk memfasilitasi pertumbuhan homestay diperlukan sebuah regulasi yang mengatur standarisasi homestay di Desa Bebetin. Homestay mutlak dibutuhkan untuk mendukung pariwisata secara umum. Homestay yang baik akan memberi dampak positif diantaranya adalah membuat waktu tinggal wisatawan baik domestik dan mancanegara menjadi lebih lama di Desa Bebetin. Sehingga potensi – potensi wisata yang sebelumnya masih belum terekspus bisa dipromosikan lebih lanjut ke wisatawan tersebut. Homestay juga sangat potensial sebagai media promosi bagi wisatawan.
Pokja Homestay bertugas untuk memfasilitasi kebutuhan pengelola homestay. Hal pokok menjadi tugas Pokja homestay adalah merancang sebuah standarisasi pelayanan homestay kepada wisatawan. Pelayanan yang baik akan memberikan Image yang baik kepada wisatawan.
5. Pokja Transportasi (Pramuwisata) dan Pemandu Wisata (Guiding)
Pramuwisata adalah petugas pariwisata yg berkewajiban memberi petunjuk dan informasi yg diperlukan wisatawan (Guide Local). Pokja Pramuwisata dan Angkutan bertugas untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kepemanduan (Guide) dan transportasi di kawasan Desa Bebetin yang meliputi potensi wisata di kawasan tersebut. Beberapa kegiatan pokja ini adalah :
a) Pelatihan bahasa asing
b) Pelatihan Hospitality (tata cara memperlakukan wisatawan mancanegara)
c) Merancang standarisasi pelayanan angkutan wisata
6. Pokja Seni dan Budaya
Desa Bebetin dan sekitarnya kaya akan potensi wisata seni dan budaya. Bebetin memmiliki beberapa kesenian yang benar – benar khas. Pokja Seni dan Budaya berusaha memfasilitasi kebutuhan kesenian yang ada.
a) Atraksi wisata sapi gerumbungan
b) Atraksi wisata tari-tarian
c) Atraksi wisata gamelan
d) Dll.
7. Pokja Objek Wisata
Pokja ini bertugas mendukumentasi dan menata potensi objek wisata yang ada di Desa Bebetin, diantaranya :
a) Potensi Objek Wisata Alam Perairan Teja
b) Potensi Objek Wisata Alam Bukit Bebetin
c) Potensi Objek Wisata Penangkaran Satwa Langka Janis Kijang
d) Potensi Objek Wisata Alam Perairan Bebengan
e) Potensi Objek Wisata Alam Anankan Desa
f) Potensi Atraksi Wisata Sapi Gerumbungan
g) Potensi Atraksi Wisata Senibudaya (Kesenian gamelan dan tari)
h) Dll.
8. Pokja Kerajinan dan Souvenir
Desa Bebetin selain memiliki potensi kekayaan alam dan warisan budaya yang terlihat (tangible) seperti atraksi wisata dan atraksi budaya, gamelan, Pura dan juga memiliki potensi kerajinan yang sangat luar biasa. Sehingga pokja kerajinan dan souvenir dipandang perlu dibentuk agar dapat memfasilitasi masyarakat Desa Bebetin dalam melakukan kegiatannya. Beberapa jenis kerajinan yang ada sebagai berikut :
a) Kerajinan ukir
b) Kerajinan sapu ijuk
c) Kerajinan tali-temali
d) Kerajinan Anyaman
e) Kerajinan Cinderamata
Informasi kontak :
Pokdarwis Bhuana Shanti
Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng ( Singaraja – Bali )
Marsana : 081 999 733 900
GAMBARAN UMUM KEGIATAN PENGGUNAAN DANA PAKET DESA WISATA BEBETIN DARI DANA PNPM MANDIRI PARIWISATA TAHUN 2011
GAMBARAN UMUM KEGIATAN
PENGGUNAAN DANA PAKET DESA WISATA BEBETIN
DARI DANA PNPM MANDIRI PARIWISATA TAHUN 2011
Pengembangan Paket Desa Wisata yang dirintis sejak tahun 2008 oleh Karang Taruna Kartika Jaya Desa Bebetin yang memfokuskan kegiatan pada konservasi Bukit Bebetin dengan menerapkan keseimbangan antara kehidupan manusia dengan Sang Pencipta (TYME), kehidupan manusia dengan sesamanya dan kehidupan manusia dengan lingkugan disekitarnya sesuai dengan falsafah hidup Tri Hita Karana. Rintisan dan pengembangan awal telah banyak yang dikerjakan karang taruna dengan melibatkan semua unsur terkait mulai dari aparat desa dinas, desa pakraman, warga masyarakat dan warga karang taruna sendiri. Dari pihak instansi terkait seperti dinas pariwisata, pertanian dan peternakan, dinas kehutanan, dinas perkebunan, dinas perikanan dan kelautan, KSDA setempat sampai provinsi.
Titik koordinat Desa Bebetin
o Lintang bintang 8 ยบ09′ 53.42 LS
o Bujur 115.12′11.74 LE
Pengembangan Paket Desa Wisata yang telah mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2011 ini akan disosialisasikan dan di rencanakan sematang-matangnya sebagai persiapan awal. Dari beberapa rencana yang akan di kerjakan dengan mengutamakan skala prioritas yang paling mendukung pengembangan desa wisata, diantaranya :
1. Pembebasan kawasan/lokasi
2. Pengadaan Plank (papan nama)
3. Penataaan jalan dari halaman Pura Puseh Bebetin ke Kawasan Sky Garden
4. Penataan Sampah non organik
5. Pengembangan Taman (Sky Garden)
6. Pembangunan Menara Pengintai (Tower)
7. Pembangunan Gedung Musium Mini Alat Tradisional (kombinasi No. 6)
8. Pengembangan Penangkaran Satwa Langka (Kijang)
9. Pengadaan Toilet Umum, Air Bersih dan Instalasi
10. Pengembangan Aula Pertemuan (kombinasi No. 6)
11. Jalur Traking Bukit Bebetin – Air Terjun Sekunmpul
12. Pembinaan Klp. Kesenian (pendukung pariwisata)
13. Pembinaan Klp. SDM (pendukung pariwisata)
14. Pengembangan Permainan Tree Top atau Playing Fox) (pendukung pariwisata)
15. Pengadaan Sarana dan Prasarana Promosi dan Pemasaran
RINCIAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DESA WISATA BEBETIN
1. Pembebasan kawasan/lokasi
Pembebasan yang dimaksud adalah lokasi di kawasan ujung paling timur dari Bukit Bebetin untuk pengembangan Penangkaran Satwa Kijang (langka) yang didalamnya di bangun Sky Garden dan Tower Pengintai beserta Musium Mini Peralatan Tradisional. Lahan cakapan tanah Subak Abian Ananta Sari yang akan di bebaskan adalah :
o Cakapan Bpk. Nada dan Bpk. Krada (Ngh Arcana)
o Cakapan Bpk. Kuta (Luh Sari)
o Cakapan Bpk. Ketut Tika
2. Pengadaan Plank
Beberapa plank akan dibuat sebagai penunjuk arah, papan nama kegiatan/objek wisata, larangan, pengumuman, informasi dan plank lainnya untuk mempermudah akses dan informasi bagi pengunjung.
3. Penataaan jalan dan Tamanisasi
Pembangunan tempat sembahyang (tugu), penataan dan tamanisasi dibuat sepanjang 500 m dari halaman Pura Puseh Bebetin ke Kawasan Sky Garden.
4. Penataan Sampah (Organic/Non Organic)
o Pengadaan tong sampah non-organik
o Tempat pembakaran sampah non-organik
o Pengadaan sarana pendukung kebersihan lainnya
5. Pengembangan Taman “Sky Garden”
Pengembangan Taman “Sky Garden” akan di buat beberapa bentuk taman dengan kombinasi tanaman hias, rumput, batu tukad, bangunan sekepat, tempat-tempat duduk dan bangunan mini bar yang ditata sealami mungkin dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
6. Pembangunan Menara Pengintai (Tower/Menara)
Pembangunan Menara dimaksud untuk mempermudah pengunjung melihat panorama alam yang sangat layak untuk dinikmati yang dapat dilihat dari ketinggian Bukit Bebetin yang dipermudah dengan alat teropong guna melihat keindahan yang terjauh bahkan sampai lokasi Kota Singaraja.
7. Pembangunan Gedung Musium Mini Alat Tradisional
Musium mini yang menggambarkan kebudayaan dan cara hidup masyarakat Desa Bebetin dengan peralatan tradisonalnya, mulai dari bercocok tanam diantaranya : alat pertanian, alat trasportasi pertanian, alat mengolah hasil pertanian, alat pengolah hasil pertanian menjadi makanan/nasi, peralatan menangkap ikan di perairan. Peralatan tradisional yang di pamerkan adalah peralatan yang telah lama dipergunakan warga setempat sebagai andalan untuk bertahan hidup.
8. Pengembangan Penangkaran Satwa Langka (Kijang)
Kegiatan penangkaran satwa ini adalah satu-satunya penangkaran dikawasan timur Kabupaten Buleleng yang di kelola oleh Klp. Tani Ternak Werdi Yowana dari Karang Taruna yang ditujukan sebagai pelestarian satwa di Bukit Bebetin, sangat cocok sebagai tempat penelitian kehidupan satwa langka. Pengembangan akan diutamakan untuk perluasan lahan penangkaran yang membutuhkan dana besar diantaranya :
o Pembebasan lahan cakapan
o Pemagaran (beton kombinasi pagar BRC)
o Pembuatan rumah satwa
o Pembuatan kolam penampungan air
9. Pengadaan Toilet Umum, Air Bersih dan Instalasi, Rehab Tower air
Toilet dibuat sederhana dan sealami mungkin (tumpukan bebatuan) tanpa atap di sertai jaringan instalasi dan air bersihnya.
10. Pengembangan Aula Pertemuan (kombinasi No. 6)
Pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai aula pertemuan umum oleh masyarakat, instansi pemerintah dan swasta yang dibangun tanpa tembok dengan pasilitas secukupnya. Dapat dikombinasi dengan toilet dan mini bar.
11. Jalur Traking Bukit Bebetin – Air Terjun Sekunmpul
Kegiatan ini efektif mendatangkan pengunjung terutama pengunjung manca negara yang bekerjasama dengan agen wisata yang ada. Banyak hal yang didapatkan selama perjalanan 2 jam diantaranya keindahan panorama sekitar Bukit Bebetin, penangkaran satwa kijang (bersama kombinasi yang dibangun di dalam penangkaran kijang), melihat proses dan menikmati tuak manis, melihat pohon keramat (pole), pesiraman dan kemegahan Pura Puseh. Selanjutnya menuju kawasan Teja Sari guna melihat perkebunan buah lokal (wani), permandian umum alam perairan Teja Sari, Air terjun Seseran, menikmani air kelapa muda, melihat keindahan persawahan terasering dan rumah kuno di Dusun Pendem (Alm. Guru Pigi). Perjalanan menuju Desa Sekumpul melewati persawahan terasering, perairan dan pemandangan Bukit Sudaji. Perjalanan berakhir di Air Terjun Desa Sekumpul.
12. Pembinaan Klp. Kesenian
Sebagai pendukung aktivitas wisata perlu dilakukan penataan kelompok kesenian yang terbukti cukup efektif.
13. Pembinaan Klp. SDM
Pembinaan kelompok SDM yang paling mendukung adalah jenis pelatihan berbahasa asing sebagai alat komunikasi, pelatihan guiding, pelatihan kuliner lokal, pelatihan homstay dan pendukung lainnya.
14. Pengembangan Permainan Tree Top atau Playing Fox)
Permainan ini juga terbukti sangat efektif dalam menarik minat pengunjung datang untuk mengadu keberanian dan keterampilan.
15. Promosi dan Pemasaran
Bidang promosi dan pemasaran mutlak sangat dibutuhkan karena akan memudahkan pengunjung mengetahui keberadaan potensi wisata dan faktor pendukungnya sebagai alternatif kunjungannya.
PERMASALAHAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA BEBETIN
Desa Bebetin sangat potensial dikembangkan sebagai salah satu pilihan Daerah Tujuan Wisata (DTW) mengingat Desa Bebetin adalah desa tetangga terdekat sebagai pendukung dari aktivitas pariwisata di Desa Sekumpul yang memiliki potensi alam dengan andalan air terjunnya yang sudah ramai dikunjungi wisatawan lokal, regional bahkan mancanegara. Dalam mengawali pengembangan Desa Wisata Bebetin yang nota bena belum ada fasilitas fisik dan fasilitas pendukung memadai sebagai bagi pengunjung lokal, reginal apalagi standar pengunjung mancanegara. Maka sangat tepat jika kita mengambil langkah lebih cepat mengembangkannya apalagi mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk penentuan prioritas kegiatan wisata perlu dipertimbangkan beberapa hal guna memaksimalkan dana awal diantaranya :
1. Belum adanya fasilitas fisik dan fasilitas pendukung yang memadai seperti : lokasi penangkaran satwa kijang yang sempit, nempel tempat suci, dan bahan yang seadanya, serta tempat istirahat (celter) pengunjung.
2. Belum tertatanya faktor pendukung aktivitas wisata, seperti : tempat sembahyang (tugu), tamanisasi, potensi kesenian, potensi alam, instalasi dan air bersih serta penataan lingkungan yang belum mencerminkan Sapta Pesota Pariwisata.
3. Belum diketahui secara luas potensi Wisata Desa Bebetin sebagai salah salah satu Daerah Kunjungan Wisata.
PENENTUAN SKALA PRIORITAS
KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA BEBETIN
Berdasarkan data permasalahan yang ada, maka Pokdarwis dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Bebetin dan arahan Fasilitator beserta Tim Teknis Pengembangan Pariwisata Kabupaten Buleleng, maka skala prioritas utama kegiatan pengembangan Desa Wisata Bebetin sebagai tahap awal, diantaranya :
1. Melaksanakan pembebasan lokasi dari penyakap kepada Desa Pakraman (pengelola wisata)
2. Merelokasi dan merehabilitasi fasilitas, serta biaya operasional penangkaran satwa kijang.
3. Merelokasi dan merehabilitasi tempat istirahat (celter) pengunjung.
4. Melaksanakan penataan potensi yang bernuansa Sapta Pesona Kepariwisataan diantaranya : tempat sembahyang (tugu), tamanisasi, instalasi air bersih dan kamar mandi umum serta kebersihan kawasan yang ditentukan (lokasi di Bangkiang Jaran Bukit Bebetin)
5. Melaksanakan penataan potensi wisata, promosi dan pemasaran secara luas melalui plank (papan nama), komunikasi internet, media cetak dan elektronik serta kerjasama dengan instansi terkait dan pelaku wisata.
6. Melaksanakan pembinaan pada kelompok pendukung aktivitas kesenian terutama kelompok Tani Ternak Sapi Gerumbungan Wiwit Merta Sari Bebetin dan Sekeha Gong Wanita guna menerapkan kesetaraan gender.
SARAN – SARAN
Guna mendukung kegiatan pengembangan diharapkan adanya suntikan dana dari berbagai pihak termasuk Pemkab Buleleng, Desa Pakraman, Desa Dinas, Donatur serta swadaya gotong royong warga masarakat Desa Bebetin dan peran serta pelaku wisata.
1. Kepada Pemkab. Buleleng (Dinas Pariwisata), untuk segera menindaklanjuti pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Buleleng khususnya di Wisata Desa Bebetin melalui pembinaan dan penambahan dana.
2. Kepada Kelian Desa Pakraman Bebetin, untuk membantu proses dan penetapan pembebasan lokasi pengembangan serta awig-awig yang mendukung aktivitas wisata.
3. Kepada Perbekel Desa Bebetin, untuk mendukung penuh kegiatan pengembangan baik berupa materiil maupun spirit pada pengembangan pariwisatanya termasuk membuat dan memberlakukan Perdes tentang pendukung aktivitas wisata.
4. Kepada Pengelola dan Kelompok Sasaran Pengembangan (LKM, TPK dan Klp sasaran, untuk saling berkoordinasi dan saling bahu-membahu pengembangan aktivitas wisata.
5. Kepada Masyarakat Desa Bebetin dan sekitarnya, untuk mendukung penuh pengembangan wisata Bebetin melalui aktivitas yang mencirikan Sapta Pesona.
PENGGUNAAN DANA PAKET DESA WISATA BEBETIN
DARI DANA PNPM MANDIRI PARIWISATA TAHUN 2011
Pengembangan Paket Desa Wisata yang dirintis sejak tahun 2008 oleh Karang Taruna Kartika Jaya Desa Bebetin yang memfokuskan kegiatan pada konservasi Bukit Bebetin dengan menerapkan keseimbangan antara kehidupan manusia dengan Sang Pencipta (TYME), kehidupan manusia dengan sesamanya dan kehidupan manusia dengan lingkugan disekitarnya sesuai dengan falsafah hidup Tri Hita Karana. Rintisan dan pengembangan awal telah banyak yang dikerjakan karang taruna dengan melibatkan semua unsur terkait mulai dari aparat desa dinas, desa pakraman, warga masyarakat dan warga karang taruna sendiri. Dari pihak instansi terkait seperti dinas pariwisata, pertanian dan peternakan, dinas kehutanan, dinas perkebunan, dinas perikanan dan kelautan, KSDA setempat sampai provinsi.
Titik koordinat Desa Bebetin
o Lintang bintang 8 ยบ09′ 53.42 LS
o Bujur 115.12′11.74 LE
Pengembangan Paket Desa Wisata yang telah mendapat perhatian khusus dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2011 ini akan disosialisasikan dan di rencanakan sematang-matangnya sebagai persiapan awal. Dari beberapa rencana yang akan di kerjakan dengan mengutamakan skala prioritas yang paling mendukung pengembangan desa wisata, diantaranya :
1. Pembebasan kawasan/lokasi
2. Pengadaan Plank (papan nama)
3. Penataaan jalan dari halaman Pura Puseh Bebetin ke Kawasan Sky Garden
4. Penataan Sampah non organik
5. Pengembangan Taman (Sky Garden)
6. Pembangunan Menara Pengintai (Tower)
7. Pembangunan Gedung Musium Mini Alat Tradisional (kombinasi No. 6)
8. Pengembangan Penangkaran Satwa Langka (Kijang)
9. Pengadaan Toilet Umum, Air Bersih dan Instalasi
10. Pengembangan Aula Pertemuan (kombinasi No. 6)
11. Jalur Traking Bukit Bebetin – Air Terjun Sekunmpul
12. Pembinaan Klp. Kesenian (pendukung pariwisata)
13. Pembinaan Klp. SDM (pendukung pariwisata)
14. Pengembangan Permainan Tree Top atau Playing Fox) (pendukung pariwisata)
15. Pengadaan Sarana dan Prasarana Promosi dan Pemasaran
RINCIAN KEGIATAN
PENGEMBANGAN DESA WISATA BEBETIN
1. Pembebasan kawasan/lokasi
Pembebasan yang dimaksud adalah lokasi di kawasan ujung paling timur dari Bukit Bebetin untuk pengembangan Penangkaran Satwa Kijang (langka) yang didalamnya di bangun Sky Garden dan Tower Pengintai beserta Musium Mini Peralatan Tradisional. Lahan cakapan tanah Subak Abian Ananta Sari yang akan di bebaskan adalah :
o Cakapan Bpk. Nada dan Bpk. Krada (Ngh Arcana)
o Cakapan Bpk. Kuta (Luh Sari)
o Cakapan Bpk. Ketut Tika
2. Pengadaan Plank
Beberapa plank akan dibuat sebagai penunjuk arah, papan nama kegiatan/objek wisata, larangan, pengumuman, informasi dan plank lainnya untuk mempermudah akses dan informasi bagi pengunjung.
3. Penataaan jalan dan Tamanisasi
Pembangunan tempat sembahyang (tugu), penataan dan tamanisasi dibuat sepanjang 500 m dari halaman Pura Puseh Bebetin ke Kawasan Sky Garden.
4. Penataan Sampah (Organic/Non Organic)
o Pengadaan tong sampah non-organik
o Tempat pembakaran sampah non-organik
o Pengadaan sarana pendukung kebersihan lainnya
5. Pengembangan Taman “Sky Garden”
Pengembangan Taman “Sky Garden” akan di buat beberapa bentuk taman dengan kombinasi tanaman hias, rumput, batu tukad, bangunan sekepat, tempat-tempat duduk dan bangunan mini bar yang ditata sealami mungkin dan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
6. Pembangunan Menara Pengintai (Tower/Menara)
Pembangunan Menara dimaksud untuk mempermudah pengunjung melihat panorama alam yang sangat layak untuk dinikmati yang dapat dilihat dari ketinggian Bukit Bebetin yang dipermudah dengan alat teropong guna melihat keindahan yang terjauh bahkan sampai lokasi Kota Singaraja.
7. Pembangunan Gedung Musium Mini Alat Tradisional
Musium mini yang menggambarkan kebudayaan dan cara hidup masyarakat Desa Bebetin dengan peralatan tradisonalnya, mulai dari bercocok tanam diantaranya : alat pertanian, alat trasportasi pertanian, alat mengolah hasil pertanian, alat pengolah hasil pertanian menjadi makanan/nasi, peralatan menangkap ikan di perairan. Peralatan tradisional yang di pamerkan adalah peralatan yang telah lama dipergunakan warga setempat sebagai andalan untuk bertahan hidup.
8. Pengembangan Penangkaran Satwa Langka (Kijang)
Kegiatan penangkaran satwa ini adalah satu-satunya penangkaran dikawasan timur Kabupaten Buleleng yang di kelola oleh Klp. Tani Ternak Werdi Yowana dari Karang Taruna yang ditujukan sebagai pelestarian satwa di Bukit Bebetin, sangat cocok sebagai tempat penelitian kehidupan satwa langka. Pengembangan akan diutamakan untuk perluasan lahan penangkaran yang membutuhkan dana besar diantaranya :
o Pembebasan lahan cakapan
o Pemagaran (beton kombinasi pagar BRC)
o Pembuatan rumah satwa
o Pembuatan kolam penampungan air
9. Pengadaan Toilet Umum, Air Bersih dan Instalasi, Rehab Tower air
Toilet dibuat sederhana dan sealami mungkin (tumpukan bebatuan) tanpa atap di sertai jaringan instalasi dan air bersihnya.
10. Pengembangan Aula Pertemuan (kombinasi No. 6)
Pada dasarnya dapat dimanfaatkan sebagai aula pertemuan umum oleh masyarakat, instansi pemerintah dan swasta yang dibangun tanpa tembok dengan pasilitas secukupnya. Dapat dikombinasi dengan toilet dan mini bar.
11. Jalur Traking Bukit Bebetin – Air Terjun Sekunmpul
Kegiatan ini efektif mendatangkan pengunjung terutama pengunjung manca negara yang bekerjasama dengan agen wisata yang ada. Banyak hal yang didapatkan selama perjalanan 2 jam diantaranya keindahan panorama sekitar Bukit Bebetin, penangkaran satwa kijang (bersama kombinasi yang dibangun di dalam penangkaran kijang), melihat proses dan menikmati tuak manis, melihat pohon keramat (pole), pesiraman dan kemegahan Pura Puseh. Selanjutnya menuju kawasan Teja Sari guna melihat perkebunan buah lokal (wani), permandian umum alam perairan Teja Sari, Air terjun Seseran, menikmani air kelapa muda, melihat keindahan persawahan terasering dan rumah kuno di Dusun Pendem (Alm. Guru Pigi). Perjalanan menuju Desa Sekumpul melewati persawahan terasering, perairan dan pemandangan Bukit Sudaji. Perjalanan berakhir di Air Terjun Desa Sekumpul.
12. Pembinaan Klp. Kesenian
Sebagai pendukung aktivitas wisata perlu dilakukan penataan kelompok kesenian yang terbukti cukup efektif.
13. Pembinaan Klp. SDM
Pembinaan kelompok SDM yang paling mendukung adalah jenis pelatihan berbahasa asing sebagai alat komunikasi, pelatihan guiding, pelatihan kuliner lokal, pelatihan homstay dan pendukung lainnya.
14. Pengembangan Permainan Tree Top atau Playing Fox)
Permainan ini juga terbukti sangat efektif dalam menarik minat pengunjung datang untuk mengadu keberanian dan keterampilan.
15. Promosi dan Pemasaran
Bidang promosi dan pemasaran mutlak sangat dibutuhkan karena akan memudahkan pengunjung mengetahui keberadaan potensi wisata dan faktor pendukungnya sebagai alternatif kunjungannya.
PERMASALAHAN
KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA BEBETIN
Desa Bebetin sangat potensial dikembangkan sebagai salah satu pilihan Daerah Tujuan Wisata (DTW) mengingat Desa Bebetin adalah desa tetangga terdekat sebagai pendukung dari aktivitas pariwisata di Desa Sekumpul yang memiliki potensi alam dengan andalan air terjunnya yang sudah ramai dikunjungi wisatawan lokal, regional bahkan mancanegara. Dalam mengawali pengembangan Desa Wisata Bebetin yang nota bena belum ada fasilitas fisik dan fasilitas pendukung memadai sebagai bagi pengunjung lokal, reginal apalagi standar pengunjung mancanegara. Maka sangat tepat jika kita mengambil langkah lebih cepat mengembangkannya apalagi mendapatkan bantuan dana dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Untuk penentuan prioritas kegiatan wisata perlu dipertimbangkan beberapa hal guna memaksimalkan dana awal diantaranya :
1. Belum adanya fasilitas fisik dan fasilitas pendukung yang memadai seperti : lokasi penangkaran satwa kijang yang sempit, nempel tempat suci, dan bahan yang seadanya, serta tempat istirahat (celter) pengunjung.
2. Belum tertatanya faktor pendukung aktivitas wisata, seperti : tempat sembahyang (tugu), tamanisasi, potensi kesenian, potensi alam, instalasi dan air bersih serta penataan lingkungan yang belum mencerminkan Sapta Pesota Pariwisata.
3. Belum diketahui secara luas potensi Wisata Desa Bebetin sebagai salah salah satu Daerah Kunjungan Wisata.
PENENTUAN SKALA PRIORITAS
KEGIATAN PENGEMBANGAN DESA WISATA BEBETIN
Berdasarkan data permasalahan yang ada, maka Pokdarwis dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Bebetin dan arahan Fasilitator beserta Tim Teknis Pengembangan Pariwisata Kabupaten Buleleng, maka skala prioritas utama kegiatan pengembangan Desa Wisata Bebetin sebagai tahap awal, diantaranya :
1. Melaksanakan pembebasan lokasi dari penyakap kepada Desa Pakraman (pengelola wisata)
2. Merelokasi dan merehabilitasi fasilitas, serta biaya operasional penangkaran satwa kijang.
3. Merelokasi dan merehabilitasi tempat istirahat (celter) pengunjung.
4. Melaksanakan penataan potensi yang bernuansa Sapta Pesona Kepariwisataan diantaranya : tempat sembahyang (tugu), tamanisasi, instalasi air bersih dan kamar mandi umum serta kebersihan kawasan yang ditentukan (lokasi di Bangkiang Jaran Bukit Bebetin)
5. Melaksanakan penataan potensi wisata, promosi dan pemasaran secara luas melalui plank (papan nama), komunikasi internet, media cetak dan elektronik serta kerjasama dengan instansi terkait dan pelaku wisata.
6. Melaksanakan pembinaan pada kelompok pendukung aktivitas kesenian terutama kelompok Tani Ternak Sapi Gerumbungan Wiwit Merta Sari Bebetin dan Sekeha Gong Wanita guna menerapkan kesetaraan gender.
SARAN – SARAN
Guna mendukung kegiatan pengembangan diharapkan adanya suntikan dana dari berbagai pihak termasuk Pemkab Buleleng, Desa Pakraman, Desa Dinas, Donatur serta swadaya gotong royong warga masarakat Desa Bebetin dan peran serta pelaku wisata.
1. Kepada Pemkab. Buleleng (Dinas Pariwisata), untuk segera menindaklanjuti pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Buleleng khususnya di Wisata Desa Bebetin melalui pembinaan dan penambahan dana.
2. Kepada Kelian Desa Pakraman Bebetin, untuk membantu proses dan penetapan pembebasan lokasi pengembangan serta awig-awig yang mendukung aktivitas wisata.
3. Kepada Perbekel Desa Bebetin, untuk mendukung penuh kegiatan pengembangan baik berupa materiil maupun spirit pada pengembangan pariwisatanya termasuk membuat dan memberlakukan Perdes tentang pendukung aktivitas wisata.
4. Kepada Pengelola dan Kelompok Sasaran Pengembangan (LKM, TPK dan Klp sasaran, untuk saling berkoordinasi dan saling bahu-membahu pengembangan aktivitas wisata.
5. Kepada Masyarakat Desa Bebetin dan sekitarnya, untuk mendukung penuh pengembangan wisata Bebetin melalui aktivitas yang mencirikan Sapta Pesona.
PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG
K E C A M A T A N S A W A N
P E R B E K E L D E S A B E B E T I N
Alamat : Jalan Raya Desa Bebetin – Singaraja
KEPUTUSAN PERBEKEL DESA BEBETIN
KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG
NOMOR : 011/III/2009
TENTANG
PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS
BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
PERBEKEL DESA BEBETIN,
Menimbang :
1. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah merupakan salah satu alternatif pengembangan pariwisata terkait dengan kampanye sadar wisata. Pengembangan pariwisata nusantara yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) melalui berbagai kegiatan antara lain pembinaan masyarakat melalui kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan pariwisata.
2. Tujuan pembentukan pokdarwis adalah sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, meningkatkan sumber daya manusia, mendorong terwujudnya Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan, kebersihan, Keramah-tamahan dan kenangan), meningkatkan mutu produk wisata dalam rangka meningkatkan daya saing serta memulihkan pariwisata secara keseluruhan.
Mengingat :
1. UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan
2. UU Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. P.P No. 67 Tahun 1996 Tentang Kepariwisataan
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata
5. Permen Kebudayaan dan Pariwisata RI No. P.M. 04/UM 001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata
6. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 133/HUP/Kep/1981, tentang Pedoman Organisasi Karang Taruna.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
SURAT KEPUTUSAN PERBEKEL DESA BEBETIN, KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG TENTANG SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
Pasal 1
Hasil Keputusan rapat Karang Taruna Kartika Jaya Desa Bebetin, tanggal 25 Maret 2009 tentang Penetapan Pengurus Pokdarwis Bhuana Shanti Desa Bebetin dengan Susunan Pengurus sebagai terlampir.
Pasal 2
Setiap Pengurus yang ditetapkan hendaknya dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila ada kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan seperlunya.
Tembusan disampaikan, Yth :
1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, di Singaraja.
2. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, di Singaraja
3. Arsip.
Lampiran 1.
SURAT KEPUTUSAN PERBEKEL DESA BEBETIN
KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG
TENTANG SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS BHUANA SHANTI
DESA BEBETIN KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG
STRUKTUR ORGANISASI POKDARWIS “BHUANA SHANTI”
Pelindung : 1. Kepala Desa Bebetin
2. Kelian Desa Pakraman Bebetin
Dewan Penasehat : I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, SH. MH
Ketua : I Made Marsana, S.KM
Sekretaris : I Made Winaya, S.Pd.SD
Bendahara : I Gede Putu Suwinten, SH
Bidang Tugas
A. Bidang Humas
1. Koordinator : I Gede Widi Aksara Putra, S.Pd
2. Anggota : I Made Dwi Janatha, SE
3. Anggota : I Gede Agus Eka Putra
B. Bidang Keamanan & Parkir
1. Koodinator : I Ketut Sudipa
2. Anggota : I Ketut Santia
3. Anggota : Ketut Widiada
C. Bidang Suguhan (Kuliner)
1. Koordinator : I Gede Antarajaya
2. Anggota : Ni Made Supri Atini
3. Anggota : Kadek Sri Yuniawati, S.Pd
D. Bidang Transportasi &Penginapan (Homestay)
1. Koordinator : I Ketut Wardana
2. Anggota : I Nyoman Suantara
3. Anggota : I Made Widiartha
E. Bidang Pemandu Wisata (Guide Local)
1. Koordinator : Cening Suwitra
2. Anggota : Putu Eka Budiartha
3. Anggota : Gede Suritma
F. Bidang Atraksi Wisata
1. Koordinator : I Made Segara
2. Anggota : Cening Wartana
3. Anggota : Putu Mega Selina Utami
G. Bidang Objek Wisata
1. Koordinator : I Gede Suantara
2. Anggota : I Gede Sumatra
3. Anggota : I Gede Sukanata
H. Bidang Kerajinan
1. Koordinator : I Gede Antara
2. Anggota : I Made Sariawan
3. Anggota : I Made Suarma
STRUKTUR POKDARWIS
BHUANA SHANTI
K E C A M A T A N S A W A N
P E R B E K E L D E S A B E B E T I N
Alamat : Jalan Raya Desa Bebetin – Singaraja
KEPUTUSAN PERBEKEL DESA BEBETIN
KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG
NOMOR : 011/III/2009
TENTANG
PENETAPAN SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS
BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
PERBEKEL DESA BEBETIN,
Menimbang :
1. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah merupakan salah satu alternatif pengembangan pariwisata terkait dengan kampanye sadar wisata. Pengembangan pariwisata nusantara yang dilakukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) melalui berbagai kegiatan antara lain pembinaan masyarakat melalui kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat yang berfungsi sebagai penggerak pembangunan pariwisata.
2. Tujuan pembentukan pokdarwis adalah sebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat di bidang pariwisata, meningkatkan sumber daya manusia, mendorong terwujudnya Sapta Pesona (keamanan, ketertiban, keindahan, kesejukan, kebersihan, Keramah-tamahan dan kenangan), meningkatkan mutu produk wisata dalam rangka meningkatkan daya saing serta memulihkan pariwisata secara keseluruhan.
Mengingat :
1. UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990 tentang kepariwisataan
2. UU Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. P.P No. 67 Tahun 1996 Tentang Kepariwisataan
4. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata
5. Permen Kebudayaan dan Pariwisata RI No. P.M. 04/UM 001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata
6. Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 133/HUP/Kep/1981, tentang Pedoman Organisasi Karang Taruna.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
SURAT KEPUTUSAN PERBEKEL DESA BEBETIN, KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG TENTANG SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS BHUANA SHANTI DESA BEBETIN
Pasal 1
Hasil Keputusan rapat Karang Taruna Kartika Jaya Desa Bebetin, tanggal 25 Maret 2009 tentang Penetapan Pengurus Pokdarwis Bhuana Shanti Desa Bebetin dengan Susunan Pengurus sebagai terlampir.
Pasal 2
Setiap Pengurus yang ditetapkan hendaknya dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tugas masing-masing dengan penuh tanggung jawab.
Pasal 3
Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila ada kekeliruan didalamnya akan diadakan perbaikan seperlunya.
Tembusan disampaikan, Yth :
1. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, di Singaraja.
2. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, di Singaraja
3. Arsip.
Lampiran 1.
SURAT KEPUTUSAN PERBEKEL DESA BEBETIN
KECAMATAN SAWAN, KABUPATEN BULELENG
TENTANG SUSUNAN PENGURUS POKDARWIS BHUANA SHANTI
DESA BEBETIN KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG
STRUKTUR ORGANISASI POKDARWIS “BHUANA SHANTI”
Pelindung : 1. Kepala Desa Bebetin
2. Kelian Desa Pakraman Bebetin
Dewan Penasehat : I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa, SH. MH
Ketua : I Made Marsana, S.KM
Sekretaris : I Made Winaya, S.Pd.SD
Bendahara : I Gede Putu Suwinten, SH
Bidang Tugas
A. Bidang Humas
1. Koordinator : I Gede Widi Aksara Putra, S.Pd
2. Anggota : I Made Dwi Janatha, SE
3. Anggota : I Gede Agus Eka Putra
B. Bidang Keamanan & Parkir
1. Koodinator : I Ketut Sudipa
2. Anggota : I Ketut Santia
3. Anggota : Ketut Widiada
C. Bidang Suguhan (Kuliner)
1. Koordinator : I Gede Antarajaya
2. Anggota : Ni Made Supri Atini
3. Anggota : Kadek Sri Yuniawati, S.Pd
D. Bidang Transportasi &Penginapan (Homestay)
1. Koordinator : I Ketut Wardana
2. Anggota : I Nyoman Suantara
3. Anggota : I Made Widiartha
E. Bidang Pemandu Wisata (Guide Local)
1. Koordinator : Cening Suwitra
2. Anggota : Putu Eka Budiartha
3. Anggota : Gede Suritma
F. Bidang Atraksi Wisata
1. Koordinator : I Made Segara
2. Anggota : Cening Wartana
3. Anggota : Putu Mega Selina Utami
G. Bidang Objek Wisata
1. Koordinator : I Gede Suantara
2. Anggota : I Gede Sumatra
3. Anggota : I Gede Sukanata
H. Bidang Kerajinan
1. Koordinator : I Gede Antara
2. Anggota : I Made Sariawan
3. Anggota : I Made Suarma
STRUKTUR POKDARWIS
BHUANA SHANTI
Langganan:
Postingan (Atom)